Asal-usul KKN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) kini menjadi salah satu program pengabdian mahasiswa dan dosen kepada masyarakat sekitar. Ternyata sejarah KKN berawal dari Universitas Gadjah Mada.
Menurut situs resmi Universitas Gadjah Mada, pada awalnya KKN bernama Pengerahan Tenaga Mahasiswa (PTM).

PTM (Pengerahan Tenaga Mahasiswa). Di awal berdirinya (1951-1962), Universitas Gadjah Mada mengirim mahasiswa sukarelawan untuk mengajar dan mendirikan sekolah menengah atas di luar Jawa, 1218 mahasiswa terlibat dan 109 sekolah menengah atas berhasil didirikan di pulau-pulau di luar Jawa. Kala itu UGM yang masih berusia 2 tahun mengirimkan mahasiswa ke luar Jawa untuk menjadi guru dan mengajar di Sekolah Lanjutan Atas (kini SMA). Kegiatan KKN pertama di Indonesia ini bermaksud untuk mengisi kekurangan guru di sekolah lanjutan di luar Pulau Jawa.

Pada tahun 1961-1964, ketika terjadi wabah berbagai penyakit menular. Mahasiswa fakultas-fakultas terkait kesehatan Universitas Gadjah Mada terlibat dalam penanganannya

  • Wabah cacar di Jawa Tengah,
  • Wabah disentri di Jawa Tengah,
  • Wabah berbagai penyakit di Sumatera bagian selatan,
  • Vaksinasi di Yogyakarta.

Sejak 1964, mahasiswa sukarelawan dari fakultas-fakultas terkait pertanian dikirimkan ke berbagai desa di Jawa dan Sumatera untuk mensosialisasikan “revolusi hijau” guna peningkatan produksi beras melalui pembentukan demonstration plot.

Pada tahun 1961, mahasiswa Fakultas Teknik UGM merintis usaha pembangunan pipa air yang menghubungkan sumber air yang berjarak 4 Km dengan desa-desa di kaki Gunung Merapi yang selalu kekurangan air di musim kemarau.

Sejarah KKN UGM

  • 19 Desember 1949 UGM berdiri, sebagai bukti bahwa Republik Indonesia masih berdiri  Universitas Perjuangan dengan Gedung Panca Darma yang dirancang oleh Presiden RI Ir. Soekarno
  • 1951-1962 : UGM mengerahkan mahasiswa untuk mengisi kekurangan guru di Sekolah Lanjutan di luar pulau Jawa dengan nama Program PTM.
  • 1971: Direktur Pendidikan Tinggi, Depdikbud (Prof. Koesnadi Hardjosoemantri-UGM) mengusulkan Program KKN mahasiswa sebagai kegiatan intra-kurikuler bersifat pilihan. Universitas yang ditunjuk sebagai perintis kegiatan, meliputi: Universitas Andalas (wilayah barat), UGM (wilayah tengah) dan Universitas Hasanuddin (wilayah timur).
  • 1972: KKN diperluas di 13 Universitas: Universitas Syah Kuala, Universitas Sumatera Utara, Universitas Andalas, Universitas Sriwijaya, Universitas Padjajaran, UGM, Universitas Diponegoro, Universitas Brawijaya, Universitas Udayana, Universitas Lampung, Universitas Hasanuddin, Universitas Sam Ratulangi dan Universitas Pattimura.
  • 1979: KKN di UGM bersifat wajib hingga sekarang, dengan paradigma “Development”.
  • 1999: Lahir KKN Tematik sebagai pengembangan dari KKN Reguler.
  • 2006: Lahir KKN PPM (Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat) UGM dengan paradigma “Empowerment” dan berbasis riset.

Periode Operasional KKN-PPM UGM

  1. Periode 1 : April – Mei (Dalam Semester Genap)
  2. Periode 2 : Juli – Agustus (Antarsemester Juni-Agustus/Antarsemester 1)
  3. Periode 3 : Oktober – November (Dalam Semester Gasal)
  4. Periode 4 : Desember – Februari (Antarsemester Desember-Februari/Antarsemester 2)

KKN-PPM UGM Tahun 2023

Periode Januari sampai dengan November 2023 kegiatan  KKN-PPM UGM diselenggarakan di 318 unit yang tersebar di 31 provinsi dan diikuti oleh 8.704 mahasiswa yang terbagi dalam 4 Periode, yaitu periode 4 2022 (Desember 2022–Februari 2023), Periode 1 (Maret-April 2023), Periode 2 (Juni–Agustus 2023), dan Periode 3 (Oktober–November 2023). Selain melaksanakan kegiatan KKN Komunitas Belajar dan Berdaya (KIBAR) yang dikemas sebagai bentuk sabuk sosial UGM melalui kegiatan KKN-PPM bagi mahasiswa sebagai upaya peningkatan hubungan dan kedekatan UGM dengan masyarakat yang berdaya di sekitar Kawasan Kampus Bulaksumur, program dan tema KKN-PPM UGM juga diselaraskan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan yang telah ditetapkan masing-masing kabupaten/kota. Sebagai upaya peningkatan hubungan dan kedekatan UGM dengan masyarakat sekitar Kawasan Bulaksumur, KKN Komunitas Belajar dan Berdaya (KIBAR) telah turut mendampingi Kelompok masyarakat untuk mengelola sampah secara mandiri. Sinergi KKN pada isu penanganan kemiskinan dan darurat sampah, UGM telah konsisten untuk menggalakkan beberapa tema yang dikhususkan untuk akselerasi peningkatan kesejahteraan di DIY dengan tema KKN antara lain, Pendampingan Kelembagaan pengelola Desa Wisata, Penanggulangan Kemiskinan, Pengelolaan sampah, Percepatan Penurunan Stunting, Pembinaan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Rumah Tangga, dan Pendampingan Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal) atau Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

KKN Internasional

Internasionalisasi kegiatan pengabdian masyarakat UGM melalui program KKN Internasional dilakukan dengan menyelenggarakan KKN-PPM yang berkolaborasi dengan mahasiswa UGM dan mahasiswa asing untuk melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat di lokasi KKN di Indonesia khususnya di DIY. Pada tahun 2023 sekurangnya ada 30 mahasiswa internasional dari 7 negara seperti Amerika Serikat, Qatar, Prancis, Myanmar, Malaysia, Vietnam, dan Philipina. Pada kegiatan pengabdian masyarakat non KKN, sebanyak sembilan mahasiswa dari Jepang yang berasal dari Nagoya University, Kobe College, Okayama University of Science, dan Kyoto University of Advanced melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema pengembangan kawasan ramah lingkungan di wilayah Code yang bersinergi dengan Fakultas Teknik UGM dan DPKM UGM.


Dikutip dari Jurnal Sejarah: Pemikiran, Rekonstruksi, Persepsi oleh Prof Koesnadi Hardjasoemantri dkk, muncul pandangan jika mahasiswa perlu diwajibkan untuk bekerja di bidang pembangunan masyarakat pedesaan sebagai bagian pendidikannya. Hal inilah yang menjadi cikal bakal program KKN meluas.

Berdasarkan laporan ketiga proyek KKN perintis dan makalah terkait, para pemimpin perguruan tinggi menyetujui diadakannya proyek-proyek perintis KKN di beberapa universitas di beberapa universitas. Tujuannya yakni sebagai langkah awal menuju program KKN secara nasional.

Koesnadi lalu menunjuk 13 universitas negeri di 13 provinsi di Tanah Air untuk menyelenggarakan proyek perintis di tahun kuliah 1973-1974. Perguruan tinggi tersebut yakni Universitas Syiah Kuala (USK, dulu Unsyiah), Universitas Sumatera Utara (USU), Unand, Universitas Sriwijaya (Unsri), Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Diponegoro (Undip), dan UGM.

Selanjutnya, ada Universitas Brawijaya (UB, dulu Unibraw), Universitas Udayana (Unud), Universitas Lambung Mangkurat (Unlam), Unhas, Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), dan Universitas Pattimura (Unpatti).

Istilah KKN semula berarti perpaduan darma pertama yakni pengajaran, dan darma ketiga yakni pengabdian kepada masyarakat. Kelak, KKN juga mencakup darma penelitian. Fokusnya adalah aspek mental mahasiswa dalam mengabdi pada bangsa dan negara sebagai wujud cinta Tanah Air.

Lebih lanjut, KKN juga berfokus pada membiasakan diri berpikir multidisiplin dan lintas disiplin, sehingga memasukkan sifat keterbukaan dalam diri pribadi.

KKN kelak menjadi kegiatan wajib di berbagai perguruan tinggi. Sejak 1979, KKN di UGM contohnya, menjadi program wajib dengan paradigma pembangunan.

BLOG

Related Articles

COMMENT

Post a Comments

A lectus ac pulvinar tincidunt accumsan. Ullamcorper dolor at lectus ac, sed facilisis hac. Molestie aliquam ut blandit nibh vulputate lectus in sit. Egestas in dolor dui purus tincidunt eget cras nisl est aliquam ut blandit nibh vulputate lectus ullamcorper.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *