Description

Balita Jago Inggris: Mission Possible

Sekitar tahun 2000-2001 di salah satu penerbangan Surabaya-New York, saya duduk bersebelahan dengan seorang bapak usia 30 tahunan untuk penerbangan transit Surabaya-Taipei. Ngobrol panjang dan saling bercerita latar belakang masing-masing. Saya ceritakan saya mahasiswa S2, arek Suroboyo, sudah selesai liburan, dan akan kembali New York untuk masuk semester baru. Beliau TKI yang akan bekerja di Taiwan sebagai tukang bangunan dan saat itu adalah tahun kesekian beliau bekerja di Taiwan. Kami juga bicara mimpi dan cinta untuk Indonesia, saya lupa detailnya, sepertinya mulai dari kenangan kuliner, keluarga, sampai akhirnya cita-cita.

Tetapi ada satu keping topik yang sampai detik ini begitu menancap di kepala dan hati. Bapak itu yang, oh please forgive my weak memory, saya sudah lupa siapa namanya, berkata, “Orang Indonesia gak kalah kok sama luar negri. Bener, Mbak. Tapi kita kalah ngomong Inggris. Gampangnya aja, kita-kita ini TKI atau TKW, begitu bisa Inggris, langsung dapet posisi kerja lebih bagus, bayaran jelas lebih tinggi juga. TKW rumah tangga itu aja loh, kalo nggak bisa Inggris, ya, dapetnya di dapur korah-korah atau umbah-umbah. Begitu bisa Inggris kayak teman Pilipino gitu, dah langsung jadi nanny. Itu bayaran beda tiga kali lipat, Mbak.”

Saya memberanikan diri untuk menulis buku ini, bukan untuk menggurui, tapi sesederhana saya percaya dengan kata-kata bapak TKI yang bertemu dengan saya saat itu. Saya percaya anak-anak kita tidak kalah dengan anak-anak negara mana pun semaju apapun, tapi harus kita perlengkapi untuk kuat bersaing sejak dini. Hal itu tidak bisa menunggu mereka lulus kuliah, baru gupuh persiapan TOEFL, baru gupuh les bahasa Inggris ke mana-mana, dan mengajukan beasiswa LPDP. Telat! Tiga puluh tahun saya mengabdi jadi guru. Dari sejak lulus SMA mengajar Sekolah Minggu di New York juga jadi tutor serta guru les, dan kembali ke Surabaya tahun 2003, saya bersedia untuk memulai Ivy School dari jenjang PAUD usia 1 tahun hingga sekarang sudah jenjang SMP. Pengajar di sekolah ini semuanya adalah guru lokal. Begitupun juga siswa yang kira-kira sekitar 80% menggunakan bahasa ibu bahasa Indonesia, bahkan kami membuka beasiswa bagi siswa dari keluarga berpenghasilan minim, dan juga membangun panti asuhan. Visinya sendiri adalah untuk menghantar siswa menjadi pembelajar berdaya saing global.

Sebagai informasi tambahan kunjungi juga rumah kami di https://selatmedia.com/wp-admin/post-new.php?post_type=product https://play.google.com/books/publish/a/16873735639190879701#home