Majalah Joko Lodang

Majalah Djaka Lodang terbit di Yogyakarta sejak 1 Juni 1971, hingga saat ini di usia 54 tahun masih aktif berdiri. Majalah mingguan berbahasa Jawa yang berkonsentrasi untuk melestarikan budaya dan bahasa Jawa.

 Abdullah Purwodarsono, mendirikan Djaka Lodang bersama pengusaha percetakan Kusfandi. Abdullah Purwodarsono merupakan seorang jurnalis koran mingguan Kembang Brajan. Ia menerbitkan media massa sendiri melalui Yayasan Kartika Cakti yang didirikannya .

Pada awalnya Djaka Lodang hendak dinamai Sum Kuning, merujuk pada korban pemerkosaan yang menggegerkan Indonesia pada penghujung 1970. Namun dibatalkan karena alasan kemanusiaan. Kemudian nama Djaka Lodang dipilih, memetik dari salah satu karya pujangga besar Jawa abad 19 Ranggawarsita.

Pada awalnya Djaka Lodang  terbit dalam bentuk koran ukuran lebar sepanjang 4 halaman. Lalu berganti jadi tabloid 8 halaman sejak Oktober 1976. Selang setahun, pada Juni 1977, kembali ke bentuk koran. Baru pada akhir 1978 ia terbit sebagai majalah.

Djaka Lodang mengalamai masa keemasan pada pertengahan 1980-an hingga awal 1990-an dengan penjualan mencapai 20.000 eksemplar. Sebagian besar isi Djaka Lodang merupakan kiriman naskah dari pembaca. Salah satu rubrik andalannya adalah Jagading Lelembut yang memuat cerita misteri perjumpaan dengan makhluk gaib.

BLOG

Related Articles

COMMENT

Post a Comments

A lectus ac pulvinar tincidunt accumsan. Ullamcorper dolor at lectus ac, sed facilisis hac. Molestie aliquam ut blandit nibh vulputate lectus in sit. Egestas in dolor dui purus tincidunt eget cras nisl est aliquam ut blandit nibh vulputate lectus ullamcorper.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *