Novel Fantasi

Novel adalah salah satu genre karya sastra yang berbentuk prosa. Kisah di dalam novel merupakan hasil karya imajinasi yang membahas tentang permasalahan kehidupan seseorang atau berbagai tokoh. Cerita di dalam novel dimulai dengan munculnya persoalan yang dialami oleh tokoh dan diakhiri dengan penyelesaian masalahnya. Novel fantasi mulai mendapatkan popularitas yang signifikan pada abad ke-20, menjadi salah satu genre paling populer dalam sastra.

Salah satu pemicu pertumbuhan popularitas genre fantasi pada abad ke-20 adalah karya J.R.R. Tolkien, terutama “The Hobbit” (1937) dan kemudian “The Lord of the Rings” (1954-1955). Karya-karya epik Tolkien membawa pembaca ke dunia Middle-earth yang kaya akan mitos, makhluk-makhluk fantastis, dan petualangan yang mendebarkan. Karya-karya ini tidak hanya mendapatkan popularitas di kalangan pembaca sastra, tetapi juga menjadi dasar bagi genre fantasi modern.

Selain Tolkien, penulis lain seperti C.S. Lewis dengan seri “The Chronicles of Narnia” (mulai dari 1950), Ursula K. Le Guin dengan “Earthsea Cycle” (mulai dari 1968), dan Michael Moorcock dengan “Elric of Melniboné” (mulai dari 1972) juga berkontribusi pada pertumbuhan genre fantasi pada abad ke-20.

Pada tahun 1990-an dan awal abad ke-21, genre fantasi semakin mendapat popularitas yang luas berkat karya-karya seperti “A Song of Ice and Fire” karya George R.R. Martin (mulai dari 1996) dan seri “Harry Potter” karya J.K. Rowling (mulai dari 1997). Kedua seri tersebut menjadi fenomena budaya dan menarik jutaan pembaca di seluruh dunia.

Dengan perkembangan teknologi dan media, genre fantasi semakin menyebar ke berbagai medium, termasuk film, televisi, dan permainan video. Hari ini, novel fantasi tetap menjadi salah satu genre yang paling populer di dunia, dengan karya-karya baru yang terus muncul dan menarik perhatian pembaca dari berbagai latar belakang dan usia.

Penerbit Selat Media