Salah satu contoh novel polifonik yang terkenal adalah “Cloud Atlas” karya David Mitchell. Novel ini menggambarkan kisah yang saling terkait dari beberapa karakter yang hidup dalam berbagai zaman dan tempat. Melalui sudut pandang yang berbeda-beda, pembaca diperkenalkan pada nuansa budaya, politik, dan sosial yang beragam.
Selain itu, novel polifonik juga sering kali mengeksplorasi tema-tema universal seperti identitas, kekuasaan, dan hubungan antarmanusia. Dengan memperlihatkan sudut pandang yang berbeda-beda, penulis dapat memperkaya pemahaman pembaca tentang berbagai masalah yang kompleks dalam masyarakat.
Meskipun demikian, novel polifonik telah membuktikan dirinya sebagai genre yang menarik dan berharga dalam sastra kontemporer. Dengan kemampuannya untuk menggali kedalaman manusia melalui berbagai sudut pandang, tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi pembaca untuk mempertimbangkan berbagai perspektif dalam memahami dunia di sekitar mereka.