Description
Tisu Penghapus Air Mata dari Ibu (Sebuah Cinta yang Ibu Terbitkan Kepada Anaknya)
Usia menuju dewasa adalah proses yang sangat mencekam, naik turunnya perasaan adalah hal yang sangat sulit untuk diatasi, ada banyak anak muda yang kebingungan untuk menentukan masa depan. Meski jalan yang sudah dipilih sesuai dengan apa yang menjadi passionnya, tetapi naik turunnya perasaan, kekacauan pikiran dan keragauan selalu saja datang dan pergi sesuka hati.
Perasaan tersebut memerlukan sebuah kekuatan yang sebenarnya tidak perlu jauh untuk mencarinya. Kekuatan itu sebenarnya selalu ada dan terus mengiringi setiap perjalanan yang kita lalui. Ada sosok di balik sebuah keberhasilan, seorang yang lebih memetingkan perasaan buah hatinya dari pada dirinya sendiri.
Dia adalah yang mengenalkan kita kepada dunia, berani bertaruh usia asal kita keluar dengan menangis. Tangis kita adalah senyum yang membawa luka sakit menjadi terlupakan. Ibu, sosok yang tidak pernah pergi dan selalu mengiringi dari pertama kali kita melihat dunia hingga saat ini kita sering menangis di pojok kamar sendirian karena beratnya beban menuju dewasa.
Mengingat bagaimana kuatnya ibu hingga saat ini adalah salah satu penyebab keberanian untuk kembali mengusap air mata dengan tisue yang selalu ibu berikan. Ada banyak pesan yang membuat resah itu hilang dan kita memutuskan untuk kembali bangkit seperti “ Kemarilah ceritakan tentang gembok yang sedang kebingungan itu, kamu berhak cerita semuanya, ibu tidak akan marah kepadamu, seperti saat dulu. Pulang sekolah dan bajumu kotor” kalimat yang memberikan kekuatan bahwa tidak ada persoalan yang tidak menemukan jawaban.
Ibu terus mendukung meski aku pernah marah dan kesal kepada ibu. Dan ibu membalas kemarahan ku dengan suara yang lembut namun tajam menusuk sampai dasar hati. Raut wajahnya selalu teduh, menarik diriku kepadanya saat kepanasan seperti ucapnya saat aku sedang mengejar hal yang membuatku hampir terbakar “Turunkan keinginanmu, istirahatkan tubuhmu dan rendahkan kepalamu. Pikirlah baik-baik dulu. Apa benar keinginan itu akan membawamu pada kebaikan yang benar-benar baik atau jangan-jangan hanya baik untuk orang-orang yang sebenarnya akan menginjakmu saat kamu terjatuh”.
Sebagai informasi tambahan kunjungi juga rumah kami di https://selatmedia.com/wp-admin/post-new.php?post_type=product https://play.google.com/books/publish/a/16873735639190879701#home
Reviews
There are no reviews yet.